Rabu, 28 November 2012

arti sebuah pekerjaan

Arti Sebuah Pekerjaan


Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

Senin, 26 November 2012

Bunga untuk Ibu

Bunga untuk Ibu

18 Des 2010
Blog Cerita Inspirasi Kategori Kisah Inspirasi
bunga-untuk-ibu 
bunga mawarPagi itu, seorang pria tampak turun dari mobil mewahnya. Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado di kompleks pertokoan itu. Besok adalah hari Ibu, dan ia bermaksud untuk membeli lalu mengirimkan sebuah hadiah lewat pos untuk ibunya di kampung. Seorang Ibu yang pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu untuk kuliah, mencari nafkah, dan mengejar kesuksesan di kota besar ini. Langkah-langkah pria itu terhenti di depan sebuah toko bunga. Ia melihat seorang gadis cantik. Ternyata, gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah dulu. Gadis itu terlihat sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga indah di etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, air mata nya hendak meleleh, seperti akan menangis.
Setelah cerita cerita lalu dilantunkan, pria itu lalu bertanya “Ada apa denganmu? Ada apa dengan bunga-bunga itu?”
“Aku ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,” gadis cantik itu melanjutkan, “Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu.”
“Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus, kok.” Cerita pria tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga.
“Uang saya tidak cukup.”
“Ya sudah, pilih saja salah satu, aku yang akan membayarnya.” Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.
Akhirnya gadis itu mengambil salah satu karangan bunga. Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk memberikan bunga itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.
Dua orang itu lalu melaju menggunakan mobil menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum.
Setelah memarkir mobil,  pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis. Dengan sangat terharu gadis itu lalu meletakkan karangan bunga itu ke makam ibunya. Seorang ibu yang memang belum pernah dilihat gadis itu seumur hidupnya. Ibu itu dulu meninggal saat melahirkan gadis itu.
Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria membatalkan niatnya untuk membeli dan mengirimkan kado bagi ibunya.
Siang itu juga, pemuda sukses itu langsung memacu mobilnya.. pulang ke kampungnya.. untuk melihat wajah ibu yang dia rindukan selama ini.. untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat tubuh dan hati lembutnya..
——
Untuk para sahabat.. terutama calon Ibu, para Ibu, dan khusus untuk IBU saya yang insya Allah akan masuk  sorga.. Saya ucapkan “Selamat Hari Ibu” … ^^ semoga cerita ibu ini bisa membuat emasmu tetap sekuat baja.. dan airmu tetap seluas samudera

Rabu, 21 November 2012

Di suatu senja dalam hidup kita mungkin di dalam benak kita akan muncul pertanyaan: ‘Oh mengapa semua ini terjadi pada ku?”
Ada sebuah kisah hidup dari seorang yang sangat hebat menurut saya, beliau menginspirasi jutaan manusia yang membaca kisah hidupnya. Berikut ini kisahnya.
Arthur Ashe, seorang petenis legendaris Wimbledon dari Amerika serikat sekarat karena penyakit AIDS yang mana dia derita akibat terinfeksi darah yang beliau terima saat menjalani sebuah operasi jantung pada tahun 1983. Dari seluruh dunia, beliau menerima surat-surat dari penggemarnya, salah satu dari surat itu menyampaikan: “Mengapa Tuhan harus memilihmu untuk sebuah penyakit yang begitu parah?”
Untuk ini Arthur Ashe membalas: “Di seluruh dunia – 50 juta anak-anak sedang memulai bermain tenis, 5 juta belajar cara bermain tenis, 500.000 belajar tenis professional, 50.000 datang ke sirkuit, 5000 mencapai grand slam, 50 mencapai Wimbledon, 4 ke semi final, 2 ke final, ketika saya memegang sebuah piala saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan “Mengapa saya?”.
Dan hari ini dalam sakit Saya seharusnya tidak bertanya pada Tuhan “Mengapa saya?”
Kebahagiaan menjagamu tetap Manis,
Cobaan menjagamu tetap Kuat,
Kesedihan menjagamu tetap Manusiawi,
Kegagalan menjagamu tetap Rendah Hati &
Kesuksesan menjagamu tetap Bersinar,
tetapi hanya Keyakinan & Sikap Hidup yang menjagamu untuk tetap Maju…”
“Milikilah Harapan yang Besar dan Beranilah untuk sepenuhnya Maju demi semua itu, Milikilah Mimpi yang Besar dan Beranilah untuk Mewujudkan semuanya, Milikilah Pengharapan yang Luar Biasa dan Percayalah kepada semua itu – Arthur Ashe.”
Arthur Ashe Holding Wimbledon
Arthur Ashe Holding Wimbledon
Arthur Robert Ashe, Jr. (10 Juli 1943 – 6 Februari 1993) adalah seorang petenis terkenal keturunan Afrika-Amerika yang dilahirkan dan dibesarkan di Richmond, Virginia. Selama karirnya bermain tenis, beliau telah memenangkan 3 gelar Grand Slam. Ashe juga dikenang karena usaha-usahanya untuk memajukan masalah-masalah sosial.
Arthur, seorang pria keturunan Afrika-Amerika pertama yang memenangkan event Grand Slam, juga adalah seorang pendukung hak-hak sipil yang aktif. Beliau adalah seorang anggota dari sebuah delegasi dari 31 orang terkenal keturunan Afrika-Amerika yang mengunjungi Afrika Selatan untuk memantau perubahan politik di negara tersebut seiring dengan pendekatan integrasi rasial. Di Dunia ini, terutama penggemar tenis akan selalu mengenang beliau dan semua prestasi beliau.