Rabu, 21 November 2012

Di suatu senja dalam hidup kita mungkin di dalam benak kita akan muncul pertanyaan: ‘Oh mengapa semua ini terjadi pada ku?”
Ada sebuah kisah hidup dari seorang yang sangat hebat menurut saya, beliau menginspirasi jutaan manusia yang membaca kisah hidupnya. Berikut ini kisahnya.
Arthur Ashe, seorang petenis legendaris Wimbledon dari Amerika serikat sekarat karena penyakit AIDS yang mana dia derita akibat terinfeksi darah yang beliau terima saat menjalani sebuah operasi jantung pada tahun 1983. Dari seluruh dunia, beliau menerima surat-surat dari penggemarnya, salah satu dari surat itu menyampaikan: “Mengapa Tuhan harus memilihmu untuk sebuah penyakit yang begitu parah?”
Untuk ini Arthur Ashe membalas: “Di seluruh dunia – 50 juta anak-anak sedang memulai bermain tenis, 5 juta belajar cara bermain tenis, 500.000 belajar tenis professional, 50.000 datang ke sirkuit, 5000 mencapai grand slam, 50 mencapai Wimbledon, 4 ke semi final, 2 ke final, ketika saya memegang sebuah piala saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan “Mengapa saya?”.
Dan hari ini dalam sakit Saya seharusnya tidak bertanya pada Tuhan “Mengapa saya?”
Kebahagiaan menjagamu tetap Manis,
Cobaan menjagamu tetap Kuat,
Kesedihan menjagamu tetap Manusiawi,
Kegagalan menjagamu tetap Rendah Hati &
Kesuksesan menjagamu tetap Bersinar,
tetapi hanya Keyakinan & Sikap Hidup yang menjagamu untuk tetap Maju…”
“Milikilah Harapan yang Besar dan Beranilah untuk sepenuhnya Maju demi semua itu, Milikilah Mimpi yang Besar dan Beranilah untuk Mewujudkan semuanya, Milikilah Pengharapan yang Luar Biasa dan Percayalah kepada semua itu – Arthur Ashe.”
Arthur Ashe Holding Wimbledon
Arthur Ashe Holding Wimbledon
Arthur Robert Ashe, Jr. (10 Juli 1943 – 6 Februari 1993) adalah seorang petenis terkenal keturunan Afrika-Amerika yang dilahirkan dan dibesarkan di Richmond, Virginia. Selama karirnya bermain tenis, beliau telah memenangkan 3 gelar Grand Slam. Ashe juga dikenang karena usaha-usahanya untuk memajukan masalah-masalah sosial.
Arthur, seorang pria keturunan Afrika-Amerika pertama yang memenangkan event Grand Slam, juga adalah seorang pendukung hak-hak sipil yang aktif. Beliau adalah seorang anggota dari sebuah delegasi dari 31 orang terkenal keturunan Afrika-Amerika yang mengunjungi Afrika Selatan untuk memantau perubahan politik di negara tersebut seiring dengan pendekatan integrasi rasial. Di Dunia ini, terutama penggemar tenis akan selalu mengenang beliau dan semua prestasi beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar